Minggu, 30 Juli 2017

Dunkirk, Bukan Film Perang Biasa


Dari baca judulnya, sudah tahu dong saya akan membahas tentang apa? Iya, tentang film. Dan anda pasti sudah tahu juga judulnya apa. Bulan Juli ini banyak sekali film-film bagus di bioskop. Kebetulan saya dapat satu kupon nonton gratis, dari bioskop di seputaran Kuta. Sebut nggak ya namanya? Sebut saja ah, dikasih nonton tanpa keluar duit soalnya hahaha… Itu loh Cinema XII Beachwalk. Nontonnya tetep sendirian? Iya jelas teteplah.

Dunkirk

Punya satu tiket doang, artinya saya harus memilih, diantara film-film keren di bulan Juli. Saya sempat bingung mau nonton yang mana. Akhirnya pilihan jatuh pada film Dunkirk. Kenapa sih Dunkirk? Karena film ini saya nilai unik. Ada unsur sejarah di dalamnya. Jadi selain terhibur, bisa nambah ilmu. Sutradara film ini juga jadi alasan saya tertarik. Christopher Nolan. Mungkin saya kadung jatuh cinta sama trilogy Batman.

Sabtu, 01 Juli 2017

Rumah Kecil di Gang Kancil


Sebuah mobil berhenti di depan sebuah rumah. Rumah kecil di gang Kancil. Di kursi belakang, duduk seorang pria paruh baya. Namanya Kusumo. Orang memanggil dia, Pak Kus. Seorang pengusaha properti. Dia turunkan sedikit kaca mobil, untuk memperjelas pandangannya. Rumah itu masih sama seperti dulu, dia membatin.
Dulu, dua puluh tahun yang lalu, Kusumo membeli rumah itu. Uang hasil bisnis kecil-kecilan, dia kumpulkan sedikit demi sedikit. Akhirnya cita-cita dirinya memiliki rumah tercapai. Sebuah rumah kecil, di gang Kancil.
Di rumah itu, dia membangun rumah tangga. Kusumo muda menikah dengan teman sekampus. Sebuah pertemuan di ajang reuni, merajut garis jodoh mereka. Satu tahun menikah, lahir si buah hati. Seorang anak laki-laki. Kondisi ekonomi yang kian membaik, mereka memutuskan untuk menambah momongan. Kali ini lahir anak perempuan. Sebuah keluarga kecil yang bahagia.
Berawal iseng membantu teman menjualkan rumah, karier Kusumo di bidang properti dimulai. Tidak disangka-sangka, keuntungan yang diperoleh terus berlipat. Pergaulan Kusumo pun mulai merambah ke tingkat atas. Pun demikian dengan keluarganya. Rumah kecil di gang Kancil, tidak lagi bisa mengikuti gaya hidup baru mereka.