Minggu, 24 Maret 2019

Partikel – Memahami Hayati Melalui Fiksi


Novel yang akan kita bahas kali ini adalah Partikel. Seri keempat dari semesta Supernova, karya Dee Lestari. Dibutuhkan waktu delapan tahun, bagi Partikel untuk hadir menemui pembacanya. Sebuah jangka waktu yang amat panjang untuk memproduksi sebuah karya. Menurut penulisnya, dalam durasi tersebut, Partikel digodok, digarap, dimatangkan dan ditransformasi menjadi kata-kata. Tidak sia-sia menanti selama sewindu, karena Partikel menjelma sebagai seri Supernova yang paling meninggalkan kesan. Paling tidak menurut saya. Meski dibaca berulang-ulang, kesan itu tetap tidak juga hilang.
Partikel
Partikel diterbitkan oleh Penerbit Bentang (PT Bentang Pustaka). Pada Agustus 2017, novel ini sudah dicetak ulang sebanyak enam kali. Memiliki total halaman, kurang lebih 490 lembar. Sama seperti seri lainnya, novel ini juga memiliki tampilan simbolnya sendiri. Simbol berwarna hijau, berupa lingkaran dengan tanda palang di tengahnya. Kenapa hijau? Mungkin, karena novel ini mengajak untuk memahami dunia hayati melalui fiksi. Iya, Partikel mengajak kita untuk sejenak menoleh ke sekitar. Ke Bumi di mana kita bertumbuh, beserta dengan segala makhluk yang ada di dalamnya. Termasuk manusia, tentunya.

Senin, 18 Maret 2019

Captain Marvel – Jembatan Menuju Pertarungan Pamungkas


Captain Marvel
Bulan Maret ini, Marvel kembali merilis film superhero. Captain Marvel, begitu judulnya. Film solo pertama yang tokoh utamanya seorang wanita. Carol Danvers, seorang pilot pesawat tempur yang secara tak sengaja mendapatkan kekuatan super. Untuk aksi dan kualitas olah gambar, tidak perlu lagi diragukan. Kolaborasi antara Marvel dan Disney memang belum ada tandingannya, khusus untuk film superhero. Cuma sayangnya Captain Marvel tidak menginggalkan kesan apa-apa ketika selesai ditonton. Bagi saya pribadi sebagai penonton awam, film ini hanya sebatas jembatan menuju pertarungan pamungkas - Avengers: End Game. Tidak lebih, tidak kurang. Mereka butuh Captain Marvel untuk melawan Thanos. Nggak mungkin dong sang Kapten muncul begitu saja, iya kan? Maka dari itu film ini dibuat.
Begitu film dimulai, langsung menceritakan Vers, a.k.a Carol Danvers (Brie Larson) sudah jadi anggota dari pasukan elit bangsa Kree. Masih on trainning sih, cuma dinyatakan siap untuk tugas perdananya. Tugas itu adalah untuk menghadapi serangan bangsa Skrull, di daerah perbatasan. Apesnya, baru juga tugas pertama eh Vers malah tertangkap. Skrull kemudian ‘membajak’ isi kepala Vers, guna mencari sebuah informasi rahasia. Di sinilah, muncul kilasan-kilasan ingatan masa lalu. Penonton diajak menyelami sekelumit kisah hidup seorang Carol Danvers.