SPLIT,
judul film yang terakhir saya tonton. Satu-satunya pilihan ketika iseng datang
ke bioskop, karena film ini jadwal terakhir diputar. Sebelumnya saya pernah
membaca beberapa sinopsis tentang ‘Split’. Rata-rata memberi nilai cukup
lumayan. Tagline dari film ini yang
sebenarnya membuat penasaran. “Kevin has
23 distinct personalities. The 24th is about to be unleashed.” Oke,
kepribadian ganda sih sudah biasa saya dengar, lah ini 23 kepribadian? Dan yang
ke-24 akan segera terlepas? Nggak
kebanyakan tuh? Itu pertanyaan yang muncul di otak saya.
Film
bertema triller-psikologis, sudah banyak diangkat ke layar lebar. Sebut saja
beberapa film yang pernah saya tonton, seperti: The Silence of the Lambs, Black
Swan, Gone Girl, dan The Uninvited. Semuanya bergenre triller,
dengan nuansa psikologis yang kuat. Saya cukup suka film dengan tema-tema
seperti ini. Membuat kita tegang, sekaligus menebak-nebak kemana alur film akan
bergerak. Dimana kira-kira ‘twist’
akan terjadi. Begitu pula dengan film Split. Walaupun secara jujur, alur film
ini kurang begitu greget menurut penilaian saya pribadi, penikmat film awam. Hanya
kekuatan akting dari James McAvoy saja yang menolong alur dari film ini. Tahu
James McAvoy kan? Itu loh si Profesor-X versi muda di alur ‘maju-mundur
cantik’-nya serial X-Men. Jadi yah gitu, nilai film ini nggak jelek-jelek amat,
tapi nggak bagus-bagus amat juga. Seven
of Ten-lah kira-kira.