Bali
sangat identik dengan Pura. Bahkan, Bali mendapat julukan sebagai Pulau Seribu
Pura. Di antara Pura-Pura tersebut, ada 6 (enam) Pura yang sangat penting dalam
sejarah Bali. Keenam Pura yang lebih dikenal dengan nama Sad Kahyangan atau Sad
Kahyangan Jagad ini, antara lain: Pura Besakih, Pura Lempuyang Luhur, Pura Goa
Lawah, Pura Uluwatu, Pura Batukaru, dan Pura Pusering Jagat. Entah apa dasar
keenam Pura ini dikelompokkan menjadi satu. Lalu apa bedanya dengan Dang
Kahyangan? Maaf, belum saya temukan informasinya secara online. Nanti kalau saya temukan jawabannya, akan saya bahas lebih
lanjut.
Kebetulan
lima dari enam pura ini pernah saya datangi. Tinggal Pura Pusering Jagat saja
yang belum. Tulisan ini saya tujukan untuk dua pura, yang telah mendapat tempat
spesial di hati saya. Tentu saja, tanpa mengecilkan arti Pura-Pura Sad
Kahyangan lain yang juga luar biasa. Kedua pura tersebut adalah Pura Barukaru
dan Pura Lempuyang.
Kenapa
saya suka dengan Pura Batukaru dan Pura Lempuyang? Karena, alam di sekitarnya
yang masih sangat alami dan asri. Kedua Pura ini terletak di dua gunung, yaitu kaki
Gunung Batukaru dan puncak Gunung Lempuyang. Keduanya dikelilingi oleh hutan
yang hijau dengan hawa yang sangat sejuk. Selain itu, silakan percaya atau
tidak, kalau kedua pura ini seolah-olah ‘memanggil’ saya. Iya, tidak tahu kenapa
ada perasaan kalau keduanya “memanggil” saya, karena memang ketika itu saya
belum pernah datang untuk bersembahyang (nangkil)
ke sana.