Akhirnya
ada film yang bikin tergerak untuk datang ke bioskop. Judulnya Sekala Niskala (The Seen and Unseen). Kenapa saya
tertarik? Karena setting-nya mengambil
tempat di Bali. Merasa berdosa rasanya sebagai orang Bali kalau tidak menonton.
Pemainnya pun sebagian besar adalah orang-orang Bali. Ditambah film karya
sutradara Kamila Andini ini meraih penghargaan sebagai “Film Terbaik” dalam
Berlin Film Festival atau Berlinale. Semakin yakin saya untuk menonton.
Dari
membaca beberapa review, film Sekala
Niskala ini seperti bertipe ‘film festival’. Yah tahu sendirilah, film festival itu seperti apa. Pasti jalan
ceritanya tidak seperti film-film ‘populer’ pada umumnya. Biasanya memakai
format teater, dengan alur cerita memakai simbol-simbol. Minim dialog, lebih
mengutamakan kekuatan akting dan ekpresi. Dan memang benar saja dugaan saya
tersebut. Film Sekala Niskala, memiliki format mirip seperti film Marlina Si
Pembunuh Dalam Empat Babak. Film Indonesia terakhir yang saya tonton. Mirip
sekali.