Sabtu, 16 Juni 2018

Simona Halep – Juara Yang Tak Kenal Menyerah


Ajang tenis dunia Perancis Terbuka 2018, atau lebih dikenal dengan nama Roland Garros, telah berakhir tanggal 10 Juni 2018. Simona Halep, petenis asal Rumania, resmi jadi juara di cabang tunggal putri. Melalui pertandingan selama dua jam lebih, Simona menang atas Sloane Stephens. Pertandingan berlangsung tiga set, dengan skor 3-6, 6-4, dan 6-1.
Simona Halep
Saya sendiri dari awal menjagokan Simona Halep. Saya akan sangat sedih, seandainya petenis 26 tahun ini gagal lagi di Final. Sudah terlalu sering dia dikecewakan oleh pertandingan bertajuk final Grand Slam. Tiga kali dia gagal di final, iya tiga kali. Itu sedihnya ibarat naksir cewek, tapi selalu ditolak tiap kali nembak. Simona pernah lolos ke Final Perancis Terbuka tahun 2014 dan 2017, serta Australia Terbuka 2018, yang semuanya berakhir kekalahan. Bahkan dua kekalahan terakhirnya, saya tonton lewat siaran langsung. Saya seperti ikut merasakan kesedihan yang dia alami. Gagal maning, gagal maning, Mon...
Entah kenapa di Perancis Terbuka 2018, Simona Halep terlihat begitu percaya diri. Paling tidak itu yang saya perhatikan. Maka saya tertarik untuk mengikuti kiprah petenis cantik ini. Semua juga cantik kaleee... Ya, memang itu yang bikin saya suka menonton tenis putri. Petenis-petenis ini, di satu sisi bisa jadi cantik dan anggun. Di sisi lain, sekaligus bisa menjadi kuat dan tangguh. Tidak takut panas, tidak takut berkeringat, tidak takut kotor. Tipikal wanita favorit, yang bikin klepek-klepek.
Langkah Simona Halep sempat tersendat di pertandingan perdana, karena musti berlangsung tiga set. Biasalah, first game always difficult. Otot-otot belum panas. Setelah itu, semua pertandingan dia babat dua set. Langkah Simona kembali ketemu sandungan di perempat final, kala melawan Angelique Kerber. Kembali tiga set harus dia lalui. Di semifinal Simona lagi-lagi bertemu lawan berat, yaitu Garbine Muguruza. Eh nyatanya, duel ini mampu dia menangi relatif mudah. Cukup dua set, dengan skor 6-1, 6-4. Tiket final pun kembali dia dapatkan.
Bertemu dengan Sloane, petenis muda asal Amerika Serikat, banyak pihak menjagokan Simona di final. Tapi, tidak kalah banyak juga yang meragukan dirinya. Sepertinya image miss runner-up, sudah terlanjur identik dengan diri Simona. Pada set pertama, secara mengejutkan Simona kalah 3-6. Saya ikut kehilangan keyakinan. Aduh, kayaknya kalah lagi nih si Simona. Ditambah, awal memasuki set kedua, dua poin langsung hilang, keyakinan pun jadi makin menipis.
Ternyata Simona ini tipikal petenis mesin diesel. Lambat panas. Bersyukur, dia panas di momen yang tepat. Pelan-pelan, dia bisa merebut satu demi satu poin, sehingga bisa memang 6-4.
Di set ketiga, ‘mesin’ Simona sudah kadung membara. Melesat dia 5-0, tanpa hambatan berarti. Sempat kehilangan satu poin, akhirnya set ini ditutup dengan skor 6-1. LUAR BIASA!
Selain mendapat tontonan yang menghibur, saya juga dapat pelajaran dari sosok Simona Halep. Dia adalah seorang juara yang tak pernah menyerah. Kalah, kalah, dan kalah, tapi dia terus saja bangkit dan melangkah. Juara Perancis Terbuka 2018, bisa dibilang digapai dengan susah payah.
Di hari pertama, akibat hujan, jadwal main Simona diundur. Gara-gara kejadian ini dia jadi satu-satunya petenis yang main tanpa jeda istirahat. Petenis lain selalu dapat jeda istirahat satu hari, setiap babak. Hari ketiga, Simona harus main di lapangan buat pemain kualifikasi (tanpa kamera televisi), karena tak kebagian jadwal di arena utama. Padahal status dia adalah finalis tahun lalu, dan peringkat satu dunia. Seluruh fans menghujat pihak panitia lewat media sosial. Mengkritik, bagaimana cara panitia memperlakukan idola mereka tersebut. Apakah Simona ikut mengajukan keberatan? Tidak, dia tetap tegar. Dia jalani jadwal yang ditetapkan panitia. Tanpa protes, tanpa drama. SALUT.
Selamat Simona Halep. Anda sangat layak mendapat gelar Grand Slam pertama anda ini. Semua kerja keras kini terbayar sudah. Semoga gelar Perancis Terbuka 2018 ini, merupakan pembuka bagi gelar-gelar Grand Slam berikutnya. Selamat, selamat, dan selamat.
.
Tanjung Bungkak, 10 Juni 2018.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar