Ajang
tenis dunia Perancis Terbuka 2018, atau lebih dikenal dengan nama Roland
Garros, telah berakhir tanggal 10 Juni 2018. Simona Halep, petenis asal
Rumania, resmi jadi juara di cabang tunggal putri. Melalui pertandingan selama
dua jam lebih, Simona menang atas Sloane Stephens. Pertandingan berlangsung
tiga set, dengan skor 3-6, 6-4, dan 6-1.
Simona Halep |
Saya
sendiri dari awal menjagokan Simona Halep. Saya akan sangat sedih, seandainya
petenis 26 tahun ini gagal lagi di Final. Sudah terlalu sering dia dikecewakan
oleh pertandingan bertajuk final Grand Slam. Tiga kali dia gagal di final, iya tiga
kali. Itu sedihnya ibarat naksir cewek, tapi selalu ditolak tiap kali nembak. Simona
pernah lolos ke Final Perancis Terbuka tahun 2014 dan 2017, serta Australia
Terbuka 2018, yang semuanya berakhir kekalahan. Bahkan dua kekalahan terakhirnya,
saya tonton lewat siaran langsung. Saya seperti ikut merasakan kesedihan yang
dia alami. Gagal maning, gagal maning, Mon...
Entah kenapa di Perancis Terbuka 2018, Simona Halep terlihat
begitu percaya diri. Paling tidak itu yang saya perhatikan. Maka saya tertarik
untuk mengikuti kiprah petenis cantik ini. Semua juga cantik kaleee... Ya,
memang itu yang bikin saya suka menonton tenis putri. Petenis-petenis ini, di
satu sisi bisa jadi cantik dan anggun. Di sisi lain, sekaligus bisa menjadi
kuat dan tangguh. Tidak takut panas, tidak takut berkeringat, tidak takut
kotor. Tipikal wanita favorit, yang bikin klepek-klepek.
Langkah
Simona Halep sempat tersendat di pertandingan perdana, karena musti berlangsung
tiga set. Biasalah, first game always
difficult. Otot-otot belum panas. Setelah itu, semua pertandingan dia babat
dua set. Langkah Simona kembali ketemu sandungan di perempat final, kala melawan
Angelique Kerber. Kembali tiga set harus dia lalui. Di semifinal Simona lagi-lagi
bertemu lawan berat, yaitu Garbine Muguruza. Eh nyatanya, duel ini mampu dia menangi relatif mudah. Cukup dua
set, dengan skor 6-1, 6-4. Tiket final pun kembali dia dapatkan.
Bertemu
dengan Sloane, petenis muda asal Amerika Serikat, banyak pihak menjagokan
Simona di final. Tapi, tidak kalah banyak juga yang meragukan dirinya. Sepertinya
image miss runner-up, sudah terlanjur
identik dengan diri Simona. Pada set pertama, secara mengejutkan Simona kalah
3-6. Saya ikut kehilangan keyakinan. Aduh,
kayaknya kalah lagi nih si Simona. Ditambah, awal memasuki set kedua, dua poin
langsung hilang, keyakinan pun jadi makin menipis.
Ternyata
Simona ini tipikal petenis mesin diesel. Lambat panas. Bersyukur, dia panas di
momen yang tepat. Pelan-pelan, dia bisa merebut satu demi satu poin, sehingga
bisa memang 6-4.
Di set
ketiga, ‘mesin’ Simona sudah kadung membara. Melesat dia 5-0, tanpa hambatan
berarti. Sempat kehilangan satu poin, akhirnya set ini ditutup dengan skor 6-1.
LUAR BIASA!
Selain
mendapat tontonan yang menghibur, saya juga dapat pelajaran dari sosok Simona
Halep. Dia adalah seorang juara yang tak pernah menyerah. Kalah, kalah, dan
kalah, tapi dia terus saja bangkit dan melangkah. Juara Perancis Terbuka 2018,
bisa dibilang digapai dengan susah payah.
Di hari pertama,
akibat hujan, jadwal main Simona diundur. Gara-gara kejadian ini dia jadi satu-satunya
petenis yang main tanpa jeda istirahat. Petenis lain selalu dapat jeda
istirahat satu hari, setiap babak. Hari ketiga, Simona harus main di lapangan buat
pemain kualifikasi (tanpa kamera televisi), karena tak kebagian jadwal di arena
utama. Padahal status dia adalah finalis tahun lalu, dan peringkat satu dunia. Seluruh
fans menghujat pihak panitia lewat media sosial. Mengkritik, bagaimana cara
panitia memperlakukan idola mereka tersebut. Apakah Simona ikut mengajukan
keberatan? Tidak, dia tetap tegar. Dia jalani jadwal yang ditetapkan panitia. Tanpa
protes, tanpa drama. SALUT.
Selamat Simona
Halep. Anda sangat layak mendapat gelar Grand Slam pertama anda ini. Semua
kerja keras kini terbayar sudah. Semoga gelar Perancis Terbuka 2018 ini, merupakan
pembuka bagi gelar-gelar Grand Slam berikutnya. Selamat, selamat, dan selamat.
.
Tanjung Bungkak, 10 Juni
2018.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar