Jumat, 16 November 2018

Beautiful Pain: Terperangkap Cinta Segitiga


Silakan saja menyebut Keira perempuan serakah karena mencintai Landon dan Damon, sama besarnya. Dia tidak peduli meski Landon sakit dan Damon suka memukulinya. Masa lalu yang dimilikinya membuat Keira bertekad untuk mempertahankan mereka berdua.
Berulang kali Damon meminta Keira untuk memilih dan jelas sekali lelaki itu tidak suka menjadi pihak yang kalah. Dia akan melakukan segala cara untuk membuat Keira meninggalkan Landon. Akhirnya Keira tidak mampu menolak dan hanya bisa bernegosiasi agar Damon memberinya waktu satu bulan untuk mengucapkan selamat tinggal pada Landon.
Padahal, kondisi Landon tidak kunjung membaik. Dengan detik-detik yang semakin mendekati batas waktu pemberian Damon, Keira hanya berharap semua yang dia lakukan akan berhasil. Semoga.

Beautiful Pain
Ketiga paragraf di atas adalah penyebab saya membeli novel ‘Beautiful Pain’. Meski novel ini bertemakan cinta, namun saya tahu pasti cinta ini adalah cinta yang tidak biasa. Bagaimana bisa seorang wanita mencintai dua laki-laki, dan bertekad untuk mempertahankan keduanya? Apakah wanita ini gila? Kalaupun tidak gila, pasti ada alasan kuat kenapa dia bersikap seperti itu. Alasan inilah yang bikin saya penasaran.
Semula saya datang ke toko buku, dengan niat untuk mencari sumber referensi. Referensi dalam rangka mengikuti kompetisi menulis novela oleh storial.co. Novela ini adalah jenis novel dengan jumlah halaman kurang dari 1.500 kata. Artinya saya perlu mencari novel ‘tipis’, tapi punya alur cerita yang menarik. Bagaimana mengawali dengan bagus, mengakhirinya dengan bagus, dengan jumlah halaman yang ‘terbatas’. Saya mencari, mencari, mencari, dan mencari. Tidak hanya satu toko buku yang saya datangi. Sampai akhirnya, novel “Beautiful Pain’ menarik perhatian saya.
Novel ‘Beatiful Pain’ terasa ringan ketika dipegang. Terbayang sendiri jumlah halamannya akan seperti apa. Sesuai tujuan kedatangan saya. Sepertinya ‘Beautiful Pain’ mampu menjawab tujuan kedatangan tersebut.
Lembarnya tipis, sampul depan pun sederhana. Didominasi warna putih, terdapat siluet seorang wanita, serta jari kelingking yang saling berkaitan. Gambar yang sama juga ditampilan di sampul belakang. Tentu saja saya tidak bisa melihat ke bagian dalam waktu itu, karena masih terbungkus plastik. Justru kesederhanaan ini yang bikin tambah penasaran. Tentunya, ditambah tiga paragraf tadi, yang mengawali tulisan ini.
Ketika sudah di buka, saya pun coba mencari tahu hal-hal yang lebih mendetail. Novel ‘Beautiful Pain’ hanya punya 147 halaman, dan itu sudah termasuk halaman ‘sampiran’. Diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama. Bergendre Metropop (entah apa ini maksudnya, maklum pembaca kurang wawasan hehehe). Novel yang saya pegang adalah terbitan pertama, tahun 2018. Masih fresh from the oven banget. Ditulis oleh Nathalia Theodora. Penulis berzodiak Sagitarius, dimana sebelum menulis ‘Beautiful Pain’, dia sudah pernah menulis novel lain. Trilogi Bad Boys. Dan hanya itu informasi yang bisa digali dari lampiran novel.
Selesai membaca novel ini, saya cukup terkesan dengan tema cerita yang diangkat. Bukan tema yang baru, tertapi gaya bertutur penulis membuatnya jadi berbeda. Sayangnya, kelemahan dari novel ini justru pada jumlah halamannya yang ‘tipis’. Entahlah, seperti muncul perasaan kurang greget aja dalam pen-deskripsi-an tokoh, setting tempat dan waktu, dalam novel ini. Gimana yah, terkesan ‘tipis-tipis saja’ saja gitu, ekuivalen dengan jumlah halamannya. Gambaran ikatan batin antara ketiga tokoh utama - Keira, Landon, dan Damon - juga kok kurang ‘gimana’ gitu. Kurang ‘nendang’ saja, padahal mati-matian loh Keira mempertahankan hubungan tersebut. Kalau untuk hubungan dengan tokoh-tokoh lainnya sih sudah bagus. Terutama hubungan antara Keira dengan Milly dan Oscar. Saya sih tidak menyalahkan penulisnya. Andai saja novel ini dibuat lebih tebal, bisa saja inti dari cerita rawan akan terkuak lebih cepat. Entahlah. Mungkin ini karena kekurang-pengetahuan terhadap ilmu penulisan novel, namun itulah rasa yang muncul dalam benak saya.
Kalau berbicara mengenai alur cerita, sangatlah sulit me-review novel ini tanpa membuatnya jadi spoiler. Ya, karena memang inti dari novel ini ya memang ‘masalah’ itu. Nah bingung kan? Baca sendiri deh novel ini, anda akan mengerti kesulitan saya dalam menulis tulisan ini. Bab prolog, ditambah bab satu sampai bab empas belas; adalah DESKRIPSI. Bab lima belas; JAWABAN. Bab sisanya, ditambah dengan Epilog; anggap saja PENUTUP, karena grafik konflik sudah jauh menurun. Ibarat olah raga, bab enam belas dan seterusnya itu, adalah sesi pendinginan.
Iya, novel ini sesederhana itu. Bahkan seperti telah saya katakan di awal, ada kemungkinan anda sudah akan bisa menebak alurnya, sebelum tiba di bab lima belas. Mungkin saja loh, karena tidak ada twist apa pun dalam alurnya. Benar-benar lurus, rata, dan datar. Seperti melaju di jalan tol.
Apakah novel ini layak dibaca? Seperti yang sering saya utarakan, tidak pernah ada karya tulis yang tidak layak untuk dibaca. Yang ada itu hanya karya yang sesuai, atau tidak sesuai dengan selera anda sebagai pembaca. Novel ‘Beautiful Pain’, memiliki ide dan tema yang sangat bagus. Sayangnya, dari segi ‘eksekusi’ alur saja yang kurang kuat.
Terakhir, selamat membaca, apabila kebetulan novel ini ada di tangan anda.

Kuta, 25 Oktober 2018
(diedit 16 November, ditemani lagu ‘Karna Su Sayang’)
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar