“Silakan saja menyebut Keira
perempuan serakah karena mencintai Landon dan Damon, sama besarnya. Dia tidak
peduli meski Landon sakit dan Damon suka memukulinya. Masa lalu yang
dimilikinya membuat Keira bertekad untuk mempertahankan mereka berdua.
Berulang kali Damon meminta
Keira untuk memilih dan jelas sekali lelaki itu tidak suka menjadi pihak yang
kalah. Dia akan melakukan segala cara untuk membuat Keira meninggalkan Landon.
Akhirnya Keira tidak mampu menolak dan hanya bisa bernegosiasi agar Damon
memberinya waktu satu bulan untuk mengucapkan selamat tinggal pada Landon.
Padahal, kondisi Landon
tidak kunjung membaik. Dengan detik-detik yang semakin mendekati batas waktu
pemberian Damon, Keira hanya berharap semua yang dia lakukan akan berhasil.
Semoga.”
Beautiful Pain |
Ketiga
paragraf di atas adalah penyebab saya membeli novel ‘Beautiful Pain’. Meski novel ini bertemakan cinta, namun saya tahu
pasti cinta ini adalah cinta yang tidak biasa. Bagaimana bisa seorang wanita
mencintai dua laki-laki, dan bertekad untuk mempertahankan keduanya? Apakah
wanita ini gila? Kalaupun tidak gila, pasti ada alasan kuat kenapa dia bersikap
seperti itu. Alasan inilah yang bikin saya penasaran.
Semula
saya datang ke toko buku, dengan niat untuk mencari sumber referensi. Referensi
dalam rangka mengikuti kompetisi menulis novela oleh storial.co. Novela ini adalah jenis novel dengan jumlah halaman
kurang dari 1.500 kata. Artinya saya perlu mencari novel ‘tipis’, tapi punya
alur cerita yang menarik. Bagaimana mengawali dengan bagus, mengakhirinya
dengan bagus, dengan jumlah halaman yang ‘terbatas’. Saya mencari, mencari,
mencari, dan mencari. Tidak hanya satu toko buku yang saya datangi. Sampai
akhirnya, novel “Beautiful Pain’
menarik perhatian saya.
Novel ‘Beatiful Pain’ terasa ringan ketika
dipegang. Terbayang sendiri jumlah halamannya akan seperti apa. Sesuai tujuan
kedatangan saya. Sepertinya ‘Beautiful
Pain’ mampu menjawab tujuan kedatangan tersebut.
Lembarnya
tipis, sampul depan pun sederhana. Didominasi warna putih, terdapat siluet
seorang wanita, serta jari kelingking yang saling berkaitan. Gambar yang sama
juga ditampilan di sampul belakang. Tentu saja saya tidak bisa melihat ke
bagian dalam waktu itu, karena masih terbungkus plastik. Justru kesederhanaan
ini yang bikin tambah penasaran. Tentunya, ditambah tiga paragraf tadi, yang
mengawali tulisan ini.
Ketika
sudah di buka, saya pun coba mencari tahu hal-hal yang lebih mendetail. Novel ‘Beautiful Pain’ hanya punya 147 halaman,
dan itu sudah termasuk halaman ‘sampiran’. Diterbitkan oleh PT. Gramedia
Pustaka Utama. Bergendre Metropop (entah
apa ini maksudnya, maklum pembaca kurang wawasan hehehe). Novel yang saya pegang adalah terbitan pertama, tahun
2018. Masih fresh from the oven banget.
Ditulis oleh Nathalia Theodora. Penulis berzodiak Sagitarius, dimana sebelum
menulis ‘Beautiful Pain’, dia sudah
pernah menulis novel lain. Trilogi Bad
Boys. Dan hanya itu informasi yang bisa digali dari lampiran novel.
Selesai
membaca novel ini, saya cukup terkesan dengan tema cerita yang diangkat. Bukan
tema yang baru, tertapi gaya bertutur penulis membuatnya jadi berbeda.
Sayangnya, kelemahan dari novel ini justru pada jumlah halamannya yang ‘tipis’.
Entahlah, seperti muncul perasaan kurang greget
aja dalam pen-deskripsi-an tokoh, setting
tempat dan waktu, dalam novel ini. Gimana yah, terkesan ‘tipis-tipis saja’ saja gitu, ekuivalen dengan jumlah halamannya. Gambaran ikatan batin antara
ketiga tokoh utama - Keira, Landon, dan Damon - juga kok kurang ‘gimana’ gitu.
Kurang ‘nendang’ saja, padahal
mati-matian loh Keira mempertahankan
hubungan tersebut. Kalau untuk hubungan dengan tokoh-tokoh lainnya sih sudah
bagus. Terutama hubungan antara Keira dengan Milly dan Oscar. Saya sih tidak
menyalahkan penulisnya. Andai saja novel ini dibuat lebih tebal, bisa saja inti
dari cerita rawan akan terkuak lebih cepat. Entahlah. Mungkin ini karena
kekurang-pengetahuan terhadap ilmu penulisan novel, namun itulah rasa yang
muncul dalam benak saya.
Kalau
berbicara mengenai alur cerita, sangatlah sulit me-review novel ini tanpa membuatnya jadi spoiler. Ya, karena memang inti dari novel ini ya memang ‘masalah’
itu. Nah bingung kan? Baca sendiri
deh novel ini, anda akan mengerti kesulitan saya dalam menulis tulisan ini. Bab
prolog, ditambah bab satu sampai bab empas belas; adalah DESKRIPSI. Bab lima
belas; JAWABAN. Bab sisanya, ditambah dengan Epilog; anggap saja PENUTUP,
karena grafik konflik sudah jauh menurun. Ibarat olah raga, bab enam belas dan
seterusnya itu, adalah sesi pendinginan.
Iya,
novel ini sesederhana itu. Bahkan seperti telah saya katakan di awal, ada
kemungkinan anda sudah akan bisa menebak alurnya, sebelum tiba di bab lima
belas. Mungkin saja loh, karena tidak
ada twist apa pun dalam alurnya.
Benar-benar lurus, rata, dan datar. Seperti melaju di jalan tol.
Apakah
novel ini layak dibaca? Seperti yang sering saya utarakan, tidak pernah ada
karya tulis yang tidak layak untuk dibaca. Yang ada itu hanya karya yang
sesuai, atau tidak sesuai dengan selera anda sebagai pembaca. Novel ‘Beautiful Pain’, memiliki ide dan tema
yang sangat bagus. Sayangnya, dari segi ‘eksekusi’
alur saja yang kurang kuat.
Terakhir,
selamat membaca, apabila kebetulan novel ini ada di tangan anda.
Kuta, 25 Oktober 2018
(diedit 16 November, ditemani lagu ‘Karna Su Sayang’)
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar