Minggu, 03 Januari 2016

Rouge Nation: Sebuah Misi Terakhir?


“This may will be our last mission, Ethan. Make it count”.

Isla Faust

Itu adalah sebuah dialog dalam film Mission Impossible, seri kelima. Dialog itu diucapkan William Brandt (Jeremy Renner) kepada Ethan Hunt (Tom Cruise). Kalimat ini sedikit menggelitik saya. Mengingat adanya gosip kalau seri kelima ini, adalah seri terakhir dari Mission Impossible. Atau paling tidak, katanya ini adalah seri terakhir untuk seorang Tom Cruise.
Entah benar atau tidaknya gosip tersebut, Mission Impossible seri kelima ini punya nuansa baru. Paling tidak menurut saya pribadi sih. Yang paling mencuri perhatian saya adalah tokoh wanita dalam film ini. Selain cantik, ada yang unik dari tokoh wanita ini. Serius Bro? Selama dua jam lebih durasi, elu cuma melototin si tokoh ceweknya? Ya nggaklah, tapi kalau pun iya kan wajar. Artinya gue cowok normal. Oke, oke, skip! Kita sudahi pertengkaran batin ini.
Nama tokoh wanita itu adalah Isla Faust, diperankan oleh Rebecca Ferguson. Lalu kenapa saya menyebutnya unik? Karena pada seri kelima ini, sang tokoh wanita tidak lagi semata sebagai pemanis. Atapun, sebatas sebagai pelengkap. Malahan kalau boleh dibilang, sang tokoh wanita justru menjadi pusat cerita. Disamping keberadaan Ethan Hunt sebagai tokoh utama, tentunya.
Mulai seri perdana Mission Impossible tayang dilayar lebar, beberapa artis wanita pernah terlibat didalamnya. Sebut saja Emmanuelle Beart, Thandie Newton, Maggie Q, Keri Russell, Mischelle Monaghan, Paula Patton, dan lainnya. Oke, beberapa dari mereka juga memukul, menendang dan memegang senjata. Memang terlalu naif kalau menyebut mereka ini hanya sebagai pemanis. Lihat saja bagaimana aksi Thandie Newton di Mission Impossible 2, yang sangat fasih berperan sebagai pencuri cantik. Juga aksi Keri Russel di Mission Impossible 3, yang berperan berduel sebagai agen muda IMF. Namun, tetap saja peran Rebbeca Ferguson terasa berbeda. Ada sesuatu yang lebih dari tokoh Isla Faust yang diperankannya.
Dari awal kemunculannya, sosok Isla Faust sudah menimbulkan tanda tanya. Bahkan, untuk seorang Ethan Hunt sekalipun. Isla Faust bukanlah sosok yang dikenal oleh Ethan Hunt, atapun yang direkrut olehnya. Inilah perbedaan pertama dirinya dengan tokoh wanita seri lainnya. Isla Faust ibarat pusaran ketiga, diantara dua pusaran konflik utama. Konflik antara IMF, sebagai kubu baik dan Syndicate, sebagai kubu jahat. Isla Faust seperti berdiri diantara dua kubu, tapi bukan bagian dari salah satu kubu. Dia bukanlah siapa-sapa. MI6 sekalipun tidak mengakui sosok Isla Faust. Padahal dalam film ini, Isla Faust digambarkan sebagai agen rahasia Inggris. Sampai akhir film pun Isla Faust, tetap bukan siapa-siapa. Tetap bukan bagian dari organisasi apapun. Sebelum pergi, dia hanya berucap kepada Ethan Hunt, “You know how to find me.” Hhmm, menarik bukan? Apakah ini sebuah kode, kalau dia akan muncul lagi di seri berikutnya? Entahlah.
Soal aksi laga, tokoh Isla Faust adalah ratunya. Bila tokoh wanita lainnya, berduel hanya pada beberapa scene saja dalam Mission Impossible. Isla Faust melakukannya sepanjang film. Diawal kemunculannya adalah saat Ethan Hunt disekap. Isla Faust membantu Ethan Hunt berduel untuk meloloskan diri. Berikutnya adalah adegan di sebuah gedung opera. Dalam upaya menggagalkan penembakan terhadap Kanselir Austria, Isla Faust harus berlompatan di ketinggian. Itupun belum termasuk adegan menyelam, kebut-kebutan motor, tembak-tembakan serta perkelahian tangan kosong. Terakhir melalui duel pisau, Isla Faust berhasil mengalahkan anak buah Solomon Lane, sang penjahat. Semuanya dilakukan dengan sangat atraktif. Sangat menghibur untuk ditonton. Termasuk saat beberapa kali gaun kuning Isla Faust tersingkap, itupun sangat menghibur untuk ditonton. Hehe..
Wanita petarung yang tidak kehilangan sisi feminimnya, memanglah menarik untuk ditonton. Mungkin ini pendapat pribadi saya. Hanya saja, Isla Faust sepertinya dapat mewakili sosok tersebut. Sosok Isla Faust adalah warna baru dalam seri Mission Impossible. Rebbeca Ferguson mampu memainkan karakter itu dengan sangat baik. Kesuksesan seorang Christopher McQuarrie juga, sebagai sutradara. Dia mampu memunculkan kesan tangguh, namun tetap elegan dan seksi. Ditambah aura kecantikan klasik, dengan tatapan mata yang misterius. Bahkan menurut saya, sosok Isla Faust mampu mengimbangi kebintangan Ethan Hunt, yang biasanya selalu tampil dominan. Selain itu dengan aksen British-nya, Rebbeca Ferguson membuat saya jadi merasakan sedikit nuansa ‘James Bond’ di seri Mission Impossible kali ini. Minus pamer mobil keren dan adegan ranjang, tentunya.
Saking terpesona pada akting Rebecca Ferguson, saya pun penasaran pada sosoknya. Saya melalukan sedikit searching latar belakang dari wanita ini. Artis cantik ini lahir di Stockholm-Swedia, tanggal 19 Oktober 1983. Ya ampun, ternyata kami seumuran. Oke, skip! Dia memiliki seorang putra bernama Isac. Meski tampil memukau dengan aksi-aksi laganya, ternyata Mission Impossible adalah film action pertamanya. Hebatnya lagi, beberapa scene berbahaya dilakukan Rebecca tanpa pemain pengganti. Itu sih secara umum, sisanya anda cari sendiri ajalah di google. 
So, Rogue Nation is really the last mission? I hope not. Menarik untuk ditunggu, warna baru apalagi yang akan ada pada seri Mission Impossible berikutnya. Termasuk kemunculan tokoh-tokoh wanita baru lainnya. Mari kita tunggu saja.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar