“This may will be our last mission,
Ethan. Make it count”.
Isla Faust |
Itu adalah sebuah dialog dalam film Mission Impossible, seri kelima. Dialog itu diucapkan William Brandt (Jeremy Renner) kepada Ethan Hunt (Tom Cruise). Kalimat ini sedikit menggelitik saya. Mengingat adanya gosip kalau seri kelima ini, adalah seri terakhir dari Mission Impossible. Atau paling tidak, katanya ini adalah seri terakhir untuk seorang Tom Cruise.
Entah benar atau
tidaknya gosip tersebut, Mission Impossible seri kelima ini punya nuansa baru.
Paling tidak menurut saya pribadi sih. Yang paling mencuri perhatian saya
adalah tokoh wanita dalam film ini. Selain cantik, ada yang unik dari tokoh
wanita ini. Serius Bro? Selama dua
jam lebih durasi, elu cuma melototin
si tokoh ceweknya? Ya nggaklah, tapi kalau pun iya kan wajar. Artinya gue cowok
normal. Oke, oke, skip! Kita sudahi
pertengkaran batin ini.
Nama tokoh wanita
itu adalah Isla Faust, diperankan oleh Rebecca Ferguson. Lalu kenapa saya menyebutnya
unik? Karena pada seri kelima ini, sang tokoh wanita tidak lagi semata sebagai
pemanis. Atapun, sebatas sebagai pelengkap. Malahan kalau boleh dibilang, sang
tokoh wanita justru menjadi pusat cerita. Disamping keberadaan Ethan Hunt
sebagai tokoh utama, tentunya.
Mulai seri
perdana Mission Impossible tayang dilayar lebar, beberapa artis wanita pernah
terlibat didalamnya. Sebut saja Emmanuelle Beart, Thandie Newton, Maggie Q,
Keri Russell, Mischelle Monaghan, Paula Patton, dan lainnya. Oke, beberapa dari
mereka juga memukul, menendang dan memegang senjata. Memang terlalu naif kalau
menyebut mereka ini hanya sebagai pemanis. Lihat saja bagaimana aksi Thandie
Newton di Mission Impossible 2, yang sangat fasih berperan sebagai pencuri
cantik. Juga aksi Keri Russel di Mission Impossible 3, yang berperan berduel sebagai
agen muda IMF. Namun, tetap saja peran Rebbeca Ferguson terasa berbeda. Ada
sesuatu yang lebih dari tokoh Isla Faust yang diperankannya.
Dari awal
kemunculannya, sosok Isla Faust sudah menimbulkan tanda tanya. Bahkan, untuk
seorang Ethan Hunt sekalipun. Isla Faust bukanlah sosok yang dikenal oleh Ethan
Hunt, atapun yang direkrut olehnya. Inilah perbedaan pertama dirinya dengan
tokoh wanita seri lainnya. Isla Faust ibarat pusaran ketiga, diantara dua
pusaran konflik utama. Konflik antara IMF, sebagai kubu baik dan Syndicate,
sebagai kubu jahat. Isla Faust seperti berdiri diantara dua kubu, tapi bukan
bagian dari salah satu kubu. Dia bukanlah siapa-sapa. MI6 sekalipun tidak
mengakui sosok Isla Faust. Padahal dalam film ini, Isla Faust digambarkan
sebagai agen rahasia Inggris. Sampai akhir film pun Isla Faust, tetap bukan
siapa-siapa. Tetap bukan bagian dari organisasi apapun. Sebelum pergi, dia hanya
berucap kepada Ethan Hunt, “You know how
to find me.” Hhmm, menarik bukan? Apakah ini sebuah kode, kalau dia akan
muncul lagi di seri berikutnya? Entahlah.
Soal aksi laga,
tokoh Isla Faust adalah ratunya. Bila tokoh wanita lainnya, berduel hanya pada
beberapa scene saja dalam Mission Impossible. Isla Faust melakukannya sepanjang
film. Diawal kemunculannya adalah saat Ethan Hunt disekap. Isla Faust membantu
Ethan Hunt berduel untuk meloloskan diri. Berikutnya adalah adegan di sebuah gedung
opera. Dalam upaya menggagalkan penembakan terhadap Kanselir Austria, Isla Faust
harus berlompatan di ketinggian. Itupun belum termasuk adegan menyelam, kebut-kebutan
motor, tembak-tembakan serta perkelahian tangan kosong. Terakhir melalui duel pisau,
Isla Faust berhasil mengalahkan anak buah Solomon Lane, sang penjahat. Semuanya
dilakukan dengan sangat atraktif. Sangat menghibur untuk ditonton. Termasuk saat
beberapa kali gaun kuning Isla Faust tersingkap, itupun sangat menghibur untuk
ditonton. Hehe..
Wanita petarung
yang tidak kehilangan sisi feminimnya, memanglah menarik untuk ditonton. Mungkin
ini pendapat pribadi saya. Hanya saja, Isla Faust sepertinya dapat mewakili sosok
tersebut. Sosok Isla Faust adalah warna baru dalam seri Mission Impossible. Rebbeca
Ferguson mampu memainkan karakter itu dengan sangat baik. Kesuksesan seorang Christopher
McQuarrie juga, sebagai sutradara. Dia mampu memunculkan kesan tangguh, namun
tetap elegan dan seksi. Ditambah aura kecantikan klasik, dengan tatapan mata yang
misterius. Bahkan menurut saya, sosok Isla Faust mampu mengimbangi kebintangan Ethan
Hunt, yang biasanya selalu tampil dominan. Selain itu dengan aksen British-nya, Rebbeca Ferguson membuat
saya jadi merasakan sedikit nuansa ‘James
Bond’ di seri Mission Impossible kali ini. Minus pamer mobil keren dan
adegan ranjang, tentunya.
Saking terpesona
pada akting Rebecca Ferguson, saya pun penasaran pada sosoknya. Saya melalukan
sedikit searching latar belakang dari
wanita ini. Artis cantik ini lahir di Stockholm-Swedia, tanggal 19 Oktober
1983. Ya ampun, ternyata kami seumuran. Oke, skip! Dia memiliki seorang putra bernama Isac. Meski tampil memukau
dengan aksi-aksi laganya, ternyata Mission Impossible adalah film action pertamanya. Hebatnya lagi,
beberapa scene berbahaya dilakukan
Rebecca tanpa pemain pengganti. Itu sih secara umum, sisanya anda cari sendiri
ajalah di google.
So, Rogue Nation is really the last mission? I hope not. Menarik untuk ditunggu, warna baru apalagi yang akan ada pada seri
Mission Impossible berikutnya. Termasuk kemunculan tokoh-tokoh wanita baru lainnya.
Mari kita tunggu saja.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar