Sabtu, 03 Juni 2017

Petualangan Jack Sparrow Jilid Lima



Tahun 2017 ini, film Pirates of The Caribbean sampai pada serinya yang kelima. Jack Sparrow (Johnny Depp) masih menjadi tokoh utama. Seri kelima ini punya dua sub judul yang berbeda, yaitu: “Dead Men Tell No Tales” dan “Salazar’s Revenge”, tergantung di negara dimana film ini diputar. Entah apa yang mendasari hal tersebut. Belum saya temukan jawabannya. Di Indonesia sendiri film ini menggunakan sub judul kedua.
Sebelum anda membaca lebih lanjut, ada baiknya saya memberi sedikit peringatan. Tulisan ini mengandung spoiler tingkat tinggi. Jadi kalau tidak mau kenikmatan anda menonton terganggu, lebih baik tulisan ini tidak usah dibaca. Kalau anda tetap membaca, maka resiko sepenuhnya ada di tangan anda. Toh saya sudah memperingati anda dari awal.
Kesan pertama saya selesai menonton? Film ini kembali pada benang merahnya, setelah terkesan kalau di seri keempat, film ini sedikit ‘keluar jalur’. Saya terbiasa dengan hadirnya Will Turner (Orlando Bloom) dan Elizabeth Swann (Keira Knightley). Saat di seri keempat keduanya tidak hadir lagi, ada sesuatu yang hilang dari film ini. Apakah ini berarti di seri kelima mereka berdua balik lagi? Hhmm, kasih tahu nggak ya? Iya mereka balik lagi, tapi tentang kapan dan bagaimana caranya? Mungkin anda harus menontonnya sendiri.
Film ini dimulai dengan kemunculan seorang anak kecil, di atas sebuah sampan. Tiba-tiba saja anak itu loncat dan menyelam ke dasar laut. Di dasar laut dia menemukan The Flying Dutchman. Kalau mengikuti seri Pirates of The Caribbean dari awal, anda pasti tahu cerita tentang kapal ini. Di kapal ini sang anak bertemu dengan ayahnya, yang merupakan kapten kapal tersebut. Anak kecil itu ternyata bernama Henry Turner (Breston Thwaites). Tentu anda sudah bisa menebak dong siapa nama ayahnya? Sungguh sebuah awal yang keren menurut saya.
Alur berikutnya tentu kembali ke tokoh utama film. Munculnya Kapten Jack Sparrow. Seperti di seri-seri sebelumnya, kemunculan sang Kapten selalu saja dramatis. Kali ini dia muncul di dalam sebuah berangkas baja, sebuah bank. Kenapa dia bisa disana? Niatnya sih mau merampok bank, beralih dari profesinya sebagai bajak laut. Tentu bukan Jack Sparrow namanya kalau rencana itu berjalan lancar. Terjadi kekacauan maha dahsyat yang menundang tawa. Saya sampai terbahak-bahak dibuatnya. Ciri khas dari film keluaran Disney ini sejak seri pertama.
Ditengah kekacauan ini, muncul seorang tokoh perempuan baru. Namanya Carina Smyth (Kaya Scodelario). Muncul pula tokoh Henry Turner dewasa. Dari sini saya sudah bisa menebak, kalau pada seri ini ingin diciptakan pasangan baru, layaknya Will dan Elizabeth di seri pertama sampai ketiga. Tebakan saya ternyata tidak salah. Sepanjang film kita disajikan sebuah dejavu, romansa penuh aksi antara Hendry dan Carina.
Yakin masih mau membaca kelanjutannya? Yakin? Ya sudah, terserah anda saja.
Bagaimana keduanya bisa bersatu? Masih ingat seri pertama film ini? Pasangan kita disatukan oleh sebuah koin emas bajak laut. Ingat kan? Nah, di seri kelima pasangan kita disatukan oleh Trisula Poseidon dan sosok ayah masing-masing. Di satu sisi, Henry butuh trisula ini untuk mematahkan kutukan sang ayah. Di sisi lain, Carina ingin mencari ayah yang tidak pernah dia ketahui keberadaannya. Satu-satunya petunjuk yang ditinggalkan sang ayah adalah sebuah buku. Buku yang juga merupakan peta keberadaan Trisula Poseidon. Untuk mencapai tujuan, keduanya butuh kapal dan juga awak kapal. Disinilah lalu sosok Kapten Jack Sparrow menjadi penting. Walau nggak penting-penting banget sih. Keberadaan sang Kapten justru malah memunculkan kekacauan demi kekacauan. Anda pasti sudah mengerti maksud saya. Siap-siap ngakak deh.
Diluar keberadaan pasangan ini, Jack Sparrow memiliki masalahnya sendiri. Seri kelima diberi sub judul “Salazar’s Revenge” bukannya tanpa alasan. Salazar (Javier Bardem) ternyata seorang tokoh kapten bajak laut, asal Spanyol, beraksen khas. Sang kapten yang punya dendam pribadi kepada Jack Sparrow. Dendam lama yang menciptakan sebuah flashback, dengan memunculkan tokoh Jack Sparrow remaja. Apabila anda bertanya-tanya, bagaimana sih tingkah Jack Sparrow sewaktu remaja? Sama ‘unik’-kah seperti saat dia dewasa? Maka pertanyaan itu akan terjawab pada seri kelima ini. Sisanya? Yah ditonton saja sendiri. Pokoknya pada satu momen Jack remaja membuat Kapten Salazar dan awak kapalnya terkena kutukan. Sstt, sedikit bocoran lagi, kutukan ini ada hubungannya dengan kompas milik tokoh utama kita. Tahu dong kompas yang dimaksud. Itu loh, kompas ‘rusak’ yang suka bikin bingung nunjukin arah.
Selain balik ke benang merah, film ini bisa dibilang sebagai ajang reuni. Selain tokoh-tokohnya, kapal Black Pearl pun kembali hadir. Iya, sang kapal legendaris yang terjebak di dalam botol, kembali berlayar dengan gagah. Hanya saja, adegan pertempuran di tengah lautan bisa dibilang cukup berkurang di seri ini. Tidak seperti di seri kedua dan ketiga. Namun, bukan berarti seri kelima ini kehilangan greget. Teknologi animasi yang dipakai di seri ini masih tetap membikin kagum. Terutama saat adegan hiu-hiu hantu yang menyerang Jack Sparrow dan Henry. Khusus untuk adegan ini saya beri lima jempol. Menakjubkan dan sangat detail, apalagi dibuatnya dalam slow motion. Semakin bikin berdecak kagum.
Intinya, seri kelima film Pirates of The Caribbean masih sangat layak ditonton. Kalau anda tidak mengikuti seri film ini sejak awal, saya sarankan anda menontonnya lebih dulu. Paling tidak seri pertama, kedua, dan ketiganya. Untuk rating film ini, saya memberi nilai 8,5 dari 10. Alurnya keren, dan plot twist yang ada pun cukup menarik. Mau tahu plot twist-nya apa? Silakan scroll ke bawah. Namun, sekali lagi saya peringatkan spoiler tingkat tingginya. Resikonya anda tanggung sendiri ya...






































Eh beneran di scroll ke bawah. Maaf mengecewakan anda. Saya tidak akan membuka semuanya disini. Nanti rasa greget terhadap film ini jadi berkurang. Yang dibuka sedikit-sedikit itu yang justru bikin penasaran kan? Hehehe. Sebagai penutup saya ucapkan selamat menonton, dengan siapa pun anda menontonnya nanti.

Denpasar, 3 Juni 2017
.

#nulisbuku #NulisRandom2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar